October
02
2017
     16:42

Industri Mampu Berperan Signifikan Kurangi Kasus TB di Indonesia

Industri Mampu Berperan Signifikan Kurangi Kasus TB di Indonesia

Jakarta, 1 Oktober 2017 – Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sampai saat ini, terdapat sekitar 676.000 kasus TB yang belum terdeteksi atau sekitar 60% dari jumlah kasus TB di Indonesia, yang menjadikannya tertinggi kedua di dunia. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat akan gejala TB dan juga relevansi terhadap risiko terkena TB. Industri merupakan salah satu pihak potensial penyumbang epidemi kasus TB, yang sekaligus berpotensi menimbulkan beban ekonomi tinggi akibat hilangnya produktivitas dari pekerja penderita TB.

Perlunya perhatian dan keterlibatan pihak industri dan peran dokter perusahaan untuk manajemen kasus TB – mengingat TB adalah penyakit menular yang mana 1 orang dengan penyakit TB dapat menularkan ke 10 – 15 orang lain di sekitarnya – menjadi pembahasan utama oleh berbagai pakar medis di acara diskusi media hari ini, yang merupakan rangkaian acara simposium tahunan Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) ‘The 11th Indonesian Occupational Medicine Update’.

Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya adalah:

§ Dr. Asik Surya MPPM., Kepala Sub Direktorat Tuberkulosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI,

§ Dr. Nusye E Zamsiar, MS, Sp. Ok – Ketua Umum Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI),

§ Dr. Erlina Burhan MSc. SpP(K) - Ketua Pokja DOTS dan TB MDR RSUP Persahabatan - Staf Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI – Wakil Ketua KOMLI TB Nasional - Anggota Regional Advisory Committe on MDR TB WHO, SEARO,

§ Diah Ayu Puspandari Apt, MPh, MBA - Peneliti Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (KP-MAK) Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada; dan

§ Damaris Triananda Purba – Head of HR, PT Johnson & Johnson Indonesia.

Dalam sambutannya, Dr. Nusye E Zamsiar, MS, Sp. Ok menjelaskan, PERDOKI merupakan organisasi profesi dokter spesialis kedokteran okupasi yang aktif dalam membangun kesehatan para pekerja. Tujuan PERDOKI adalah terwujudnya pelayanan dan perlindungan kesehatan pekerja guna menciptakan pekerja yang sehat dan produktif melalui peningkatan profesionalisme kedokteran okupasi. “Kami memandang TB sebagai salah satu penyakit prioritas yang membutuhkan solusi masif dan strategis. Acara hari ini merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatkan pengetahuan dan kapasitas profesi dan praktik kedokteran okupasi, sehingga dapat berperan aktif mencegah dan menangani kasus TB di sektor industri,” jelasnya.

Indonesia memiliki beban TB yang tinggi, dimana setiap tahun ditemukan sekitar 1 juta kasus baru, dengan angka kematian 100.000 per tahun, atau setara dengan 273 orang per hari. Ini berarti dalam 3 menit, setiap satu orang meninggal akibat TB. Kondisi darurat TB ini telah mendorong Kementerian Kesehatan untuk membuat strategi nasional eliminasi TB yang membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak agar target nasional tersebut tercapai sesuai dengan tenggat waktunya. Dr. Asik Surya, MPPM menjelaskan, “Kami sangat menghargai upaya PERDOKI dan inisiatif dari industri untuk memberikan edukasi dan mengimplementasikan manajemen TB secara serius di tempat kerja. Kami harap, hal ini akan memberikan dampak bagi angka penurunan kasus TB di Indonesia secara keseluruhan.”

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved