July
02
2018
     15:14

Pegadaian Mengkonversi 78 Outlet Konvensional di Madura Menjadi Pegadaian Syariah

Pegadaian Mengkonversi 78 Outlet Konvensional di Madura Menjadi Pegadaian Syariah

Bangkalan, 2 Juli 2018 – Setelah sukses mensosialisasikan program literasi keuangan berbasis syariah dan mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, PT Pegadaian (Persero) secara resmi melakukan program konversi berupa pengalihan sistem Pegadaian konvensional ke Pegadaian Syariah di seluruh Madura, Senin (2/7/2018).

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso menyampaikan bahwa mulai 1 Juli 2018 seluruh Pegadaian di Madura dikonversi menjadi syariah sehingga nanti pelayanan Pegadaian yang ada di Madura sebanyak 87 unit semuanya syariah, tidak ada yang konvensional.

Lebih lanjut Sunarso mengatakan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh tim Pegadaian, motif nasabah datang ke Pegadaian yang selama ini lebih banyak motif benefit. “Sedangkan di Madura seimbang antara motif benefit dan motif syar’i. Selain itu dari sisi religius hampir semua (99,4 persen) penduduk Madura beragama Islam,” jelas Sunarso.

Sunarso juga bercerita bahwa sebelumnya, ia bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin melakukan kunjungan ke pesantren-pesantren di Jawa Timur termasuk pesantren di Madura. Saat itu, para santri dan kiai mengemukakan aspirasi mereka agar dapat difasilitasi layanan gadai syariah. KH Maruf Amin juga menanyakan kemungkinan kantor Pegadaian di Madura bisa dikonversi menjadi syariah semua.

Acara peresmian ini dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin, Ulama dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia KH Chollil Nafis, Lc, Phd, Ketua MUI Jawa Timur KH Abdussomad Buchori, Pj. Bupati Bangkalan I Gusti Ngurah Indra Setiabudi Ranuh serta ratusan ulama dan santriwan/santriwati dari berbagai pondok pesantren di Madura.

Ketua Majelis Ulama Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin, menyambut baik apa yang telah dilakukan Pegadaian Syariah, dia mengibaratkan institusi-institusi syariah seperti bus, dan para ummat seperti penumpang bus. Jumlah armada bus syariah sudah sangat cukup, tetapi kenapa jumlah penumpangnya tidak bergerak dari angka 8 persen. “Semoga ke depan masyarakat makin paham dengan keberadaan Pegadaian Syariah, yang bisa dijadikan sumber pembiayaan, menggantikan pembiayaan konvensional. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia sangat ketinggalan dalam penyerapan dana dari keuangan syariah. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkat lebih besar lagi.”

Dalam kesempatan yang sama, Pegadaian Syariah juga menyerahkan sertifikat Rahn Hasan kepada 250 nasabah. “Rahn Hasan merupakan bentuk syariah dari Gadai Prima konvensional. Keduanya menawarkan pinjaman dengan nominal mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu. Tenor pinjaman selama dua bulan dan bisa diperpenjang. Produk Gadai Prima kovensional tanpa bunga, sedangkan Rahn Hasan tanpa biaya pemeliharaan (mu'nah). Rahn Hasan adalah produk Pegadaian yang bisa menjangkau mahasiswa dan masyarakat menengah ke bawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan, jadi kami harapkan layanan ini bisa membantu mereka dan juga meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia," kata Sunarso di acara tersebut.

Indonesia sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi yang besar dibandingkan China. Sementara itu potensi industri halal dan keuangan syariah global diprediksi tembus US$ 6,38 triliun di 2021. Total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) saat ini telah mencapai Rp1.133,23 triliun atau tumbuh 27 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan industri keuangan konvensional. Potensi industri halal dan keuangan syariah global diprediksi tembus di angka US$ 6,38 triliun pada tahun 2021.

 


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved