Peluncuran Buku dan Dialog Drupadi bersama Seno Gumira Ajidarma
Publisher
Jakarta, 8 Februari
2017— Penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku terbaru Seno Gumira Ajidarma, Drupadi, pada hari ini, Rabu (8/2), bertempat di Dia.Lo.Gue Artspace, Jakarta Selatan. Dalam karya terbarunya ini Seno mengangkat kisah salah satu tokoh perempuan dari wiracarita Mahabharata—yang menjadi istri para Pandawa Lima—mulai dari kelahiran, perjalanan hidup dan cinta, hingga meninggal.
Kisah Drupadi pertama kali dituliskan Seno di Majalah Mingguan Zaman, yang juga mengisahkan Aswatama, Karna, Kunti, Trijata, dan Wisanggeni, sepanjang tahun 1983-1984. Bab 1 sampai 4 dimuat bersambung dari edisi 14 Januari sampai dengan 11 Februari 1984. Lanjutan ceritanya kemudian tersebar di berbagai media cetak sebagai cerita pendek, hingga tahun 2014.
Hal yang menarik dari penceritaan Drupadi oleh Seno adalah dengan menampilkan sosok Drupadi sebagai perempuan yang membela hak asasinya atas represi kekuasaan. Selain itu, yang menarik lagi adalah dengan menjadikan Pancawala sebagai anak Drupadi dari kelima ayahnya, tanpa tahu siapa ayah biologis Pancawala. Pilihan ini dianggap Seno lebih praktis, dan lebih unik, ketimbang Drupadi mempunyai lima anak dari lima ayah seperti teks Kakawin Bharata-Yuddha. Dengan begitu Drupadi di buku ini diceritakan tetap poliandris, berbeda dengan versi Jawa Baru, di mana Pancawala adalah anak Drupadi dari suaminya Yudhistira.
Perupaan Drupadi di sampul dan bagian isi diilustrasi oleh Danarto, penulis dan pelukis yang diidolakan oleh Seno, yang lekat dengan dunia pewayangan. Danarto jugalah yang menggagas judul-judul bab 1 sampai 4 dalam buku ini.
Pada acara peluncuran buku hari ini, juga diadakan dialog Drupadi bersama Seno Gumira Ajidarma dan penulis Ayu Utami, dengan moderator Feby Indirani, untuk mengulas lebih banyak sisi dari tokoh perempuan ini, yang cukup menyita perhatian dalam kisah Mahabharata, di mana salah satunya terkait dengan takdir atau suratan manusia, dengan mengambil tokoh wayang sebagai analoginya. (Wisnu/PR GPU)
Kisah Drupadi pertama kali dituliskan Seno di Majalah Mingguan Zaman, yang juga mengisahkan Aswatama, Karna, Kunti, Trijata, dan Wisanggeni, sepanjang tahun 1983-1984. Bab 1 sampai 4 dimuat bersambung dari edisi 14 Januari sampai dengan 11 Februari 1984. Lanjutan ceritanya kemudian tersebar di berbagai media cetak sebagai cerita pendek, hingga tahun 2014.
Hal yang menarik dari penceritaan Drupadi oleh Seno adalah dengan menampilkan sosok Drupadi sebagai perempuan yang membela hak asasinya atas represi kekuasaan. Selain itu, yang menarik lagi adalah dengan menjadikan Pancawala sebagai anak Drupadi dari kelima ayahnya, tanpa tahu siapa ayah biologis Pancawala. Pilihan ini dianggap Seno lebih praktis, dan lebih unik, ketimbang Drupadi mempunyai lima anak dari lima ayah seperti teks Kakawin Bharata-Yuddha. Dengan begitu Drupadi di buku ini diceritakan tetap poliandris, berbeda dengan versi Jawa Baru, di mana Pancawala adalah anak Drupadi dari suaminya Yudhistira.
Perupaan Drupadi di sampul dan bagian isi diilustrasi oleh Danarto, penulis dan pelukis yang diidolakan oleh Seno, yang lekat dengan dunia pewayangan. Danarto jugalah yang menggagas judul-judul bab 1 sampai 4 dalam buku ini.
Pada acara peluncuran buku hari ini, juga diadakan dialog Drupadi bersama Seno Gumira Ajidarma dan penulis Ayu Utami, dengan moderator Feby Indirani, untuk mengulas lebih banyak sisi dari tokoh perempuan ini, yang cukup menyita perhatian dalam kisah Mahabharata, di mana salah satunya terkait dengan takdir atau suratan manusia, dengan mengambil tokoh wayang sebagai analoginya. (Wisnu/PR GPU)
