August
02
2018
     06:40

Rabobank Gelar Seminar Pemaparan Terkini Kopi Indonesia

Rabobank Gelar Seminar Pemaparan Terkini Kopi Indonesia
Publisher

BANDAR LAMPUNG, 1 AGUSTUS 2018 – Rabobank Indonesia (PT. Bank Rabobank International Indonesia) menggelar seminar terkait dengan pemaparan hasil kajian kopi Indonesia tahun 2018 di Hotel Novotel, Bandar Lampung, pada tanggal 1 Agustus 2018. Penyelenggaraan seminar ini sejalan dengan misi Growing a Better World Together dan visi Banking for Food di mana Rabobank Indonesia siap berkontribusi untuk mengembangkan sektor pangan dan agribisnis.

 

Jos Luhukay, Direktur Utama Rabobank Indonesia mengatakan bahwa Rabobank Indonesia siap mendukung tujuan strategis pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan, serta akses kepada jaringan Rabobank kepada para penggerak sektor pangan dan agribisnis. “Rabobank Indonesia dapat mendanai seluruh rantai-pasok pangan dan agribisnis karena memiliki layanan perbankan korporasi yang membantu perusahaan besar dan perbankan bisnis yang melayani perusahaan kecil dan menengah. Rabobank juga berupaya mendorong tumbuhnya ekosistem usaha pangan sehingga tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga memiliki informasi mengenai pasarnya”. Selain memiliki Sector Manager di Indonesia yang melakukan analisis komoditas-komoditas utama, Rabobank Indonesia memiliki akses pada pengetahuan mengenai pangan dan agribisnis yang telah dihimpun selama 120 tahun oleh Rabobank Group. Rabobank Group adalah perusahaan induk yang berasal dari Belanda dan bermula dari koperasi petani.

Dalam presentasinya yang berjudul “The Story of Indonesia Coffee – 2018 Update ”, Dr. Leo Mualim, Sector Manager Rabobank Indonesia, mengatakan kopi dapat tumbuh lebih baik di negara-negara yang dekat dengan ekuator. Di Indonesia sebaran pertanaman kopi terbesar berada di pulau Sumatera (60%) diikuti dengan pulau Jawa (25%) serta Sulawesi Selatan (15%). Jenis kopi yang berada di Sumatera bagian utara adalah Arabika, Sumatera bagian Selatan adalah kopi Robusta sedangkan di daerah Jawa dan Sulawesi terdapat kedua jenis kopi tersebut. “Produksi kopi Indonesia diperkirakan dapat mencapai 11.1 juta karung atau sekitar 743 ribu ton pada akhir tahun 2018, ini meningkat sebesar 42 ribu ton dari periode sebelumnya. Peningkatan ini 60% diantaranya adalah kopi Robusta” katanya. Sedangkan perkiraan ekspor di akhir tahun 2018 dapat mencapai 476 ribu ton. Pangsa pasar utama adalah ke negara Eropa, Amerika, Malaysia dan Jepang.

Adanya peningkatan penikmat kopi di kalangan menengah atas yang lebih menggemari kopi giling, kopi instan dan varian produk kopi RTD (ready to drink) menyebabkan perubahan pola konsumsi kopi di Indonesia. “Peningkatan konsumsi beberapa jenis produk ini juga didorong oleh peningkatan urbanisasi, adanya jaringan gerai pengecer (chain convenience store) dan kios ritel di pusat perkantoran dan perbelanjaan” kata Sector Manager Rabobank Indonesia ini di saat memaparkan perubahan pola konsumsi kopi di Indonesia .

Teknologi dan inovasi dalam rantai kopi yang dikenal dengan teknologi disruptif (discruptive technology) dimana dengan adanya telepon pintar (smart-phone), petani kopi bisa mendapatkan informasi terkini (real time) mengetahui harga dan mencari pembeli sehingga rantai-pasok kopi menjadi lebih pendek.

Untuk rantai-pasok kopi, Rabobank Indonesia dapat menyediakan akses dana untuk pembelian bahan baku, modal kerja, investasi untuk membeli peralatan seperti mesin kopi atau pembelian gudang hingga pengadaan kendaraan pengangkut. Selain itu, layanan trade financing, cash management dan internet banking yang dimiliki Rabobank Indonesia akan memudahkan pemilik usaha untuk mengelola arus kas, membayar gaji karyawan, membayar supplier, hingga melakukan kegiatan ekspor-impor yang berkaitan dengan usahanya.

Lampung menjadi lokasi penyelenggaraan seminar ini karena Lampung adalah salah satu propinsi penghasil Kopi Robusta terpenting di Indonesia. Berdasarkan peringkat ekspor komoditas, Kopi merupakan komoditas ekspor ketiga terbesar di Lampung setelah Batu Bara dengan nilai ekspor sekitar USD 24,5 juta atau hampir 10% dari total nilai ekspor. Komoditas ini disusul oleh Bubur Kayu/Pulp (USD 19,3 juta atau 7,87% total nilai ekspor), dan olahan dari buah-buahan/sayuran (USD 17,6 juta atau 7,16% dari total nilai ekspor).

Mengenai Rabobank Indonesia

Rabobank Indonesia (PT. Bank Rabobank International Indonesia) adalah anak perusahaan dari Rabobank Group yang berkantor pusat di Belanda. Rabobank Indonesia mulai beroperasi pada bulan September 1990 dengan memberikan layanan Perbankan Korporasi. Pada tahun 2008 Rabobank Indonesia mulai memberikan layanan Perbankan UKM dan Perbankan Komersial serta memiliki rencana untuk tumbuh cepat menjadi salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia. Rabobank Indonesia hadir di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan melayani nasabah Perbankan Korporasi dan Perbankan Bisnis (Komersial dan UKM).

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved