Jakarta, 7 Juni 2017 – Sapto Amal Damandari, mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia periode 2014-2017, resmi bergabung dengan RSM Indonesia guna memperkuat jasa profesional terkait pengelolaan sistem internal dan keuangan BUMN, BUMD, dan sektor publik, termasuk pemerintah daerah, yang diberikan oleh RSM Indonesia

RSM Indonesia adalah salah satu kantor akuntan dan konsultan terbesar di Indonesia yang memberikan jasa profesional di bidang audit, pajak dan konsultansi terintegrasi di berbagai industri dan sektor. Di Indonesia, RSM didukung oleh 600 tenaga audit profesional yang tersebar di Jakarta dan Surabaya.

“Bergabungnya Sapto Amal sebagai salah satu Senior Partner di RSM Indonesia merupakan bukti keseriusan dan tekad RSM Indonesia dalam merealisasikan visi kami untuk dapat berkontribusi dalam perekonomian Indonesia. Keahlian dan pengalaman Beliau selama hampir 30 tahun di sektor publik dan badan usaha milik negara serta daerah merupakan aset yang tidak ternilai dan dapat sangat bermanfaat bagi negara,” jelas Chief Executive Partner RSM Indonesia Amir Abadi Jusuf, di Jakarta, Rabu (7/6).  

Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua BPK RI, Sapto Amal merupakan Anggota BPK RI dari tahun 2007 hingga 2013 (Anggota II, Anggota V, dan Anggota VI). Berlatarbelakang akuntan lulusan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Sapto Amal pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Konsultatif Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen Akuntan Sektor Publik (KASP) tahun 2008-2014, dan hingga kini masih menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Ikatan Akuntan Indonesia sejak tahun 2014.

“Masih banyak ruang untuk peningkatan bagi sektor publik di Indonesia, seperti misalnya sistem dan pencatatan akuntansi, sistem pengendalian internal, serta perencanaan dan evaluasi kinerja,” ujar Sapto Amal, yang kini menjabat sebagai Senior Partner di RSM Indonesia. “Peningkatan ini apabila dilakukan akan bermanfaat besar dalam pengelolaan di sektor publik serta membantu penguatan akuntabilitas dan integritas organisasi dan para individu yang diberikan amanah untuk memimpinnya”, lanjut Sapto.

Sapto juga mengungkapkan bahwa salah satu alasan kuat dia bergabung memperkuat RSM Indonesia adalah karena perbedaan RSM Indonesia dengan kantor akuntan dan konsultan besar lainnya di Indonesia, yang umumnya dikendalikan secara global. RSM Indonesia, meskipun merupakan bagian dari network kantor akuntan dan konsultan internasional nomor 6 di dunia, dan tunduk pada standar kualitas, metodologi dan pengawasan kualitas internasional, namun kendali pengelolaan tetap berada di Indonesia, sehingga bisa dibilang RSM Indonesia adalah kantor akuntan dan konsultan dengan kualitas internasional papan atas namun tetap merupakan aset nasional, bukan perpanjangan tangan asing di Indonesia.

 “RSM Indonesia memiliki visi untuk menjadi mitra tepat yang dapat membantu para pemangku kepentingan untuk maju melalui jasa audit, perpajakan dan konsultansi yang terintegrasi, sehingga manfaat RSM Indonesia dapat dirasakan oleh klien, karyawan, profesi, serta negara. Hal ini sejalan dengan pandangan saya untuk dapat terus memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara Indonesia,” tutup Sapto. 

Tentang RSM Indonesia

RSM Indonesia adalah kantor akuntan dan konsultan terintegrasi yang didirikan di tahun 1985. RSM di Indonesia terdiri dari KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, PT RSM Indonesia Konsultan, PT RSM Indonesia Mitradaya dan PT RSM Indonesia Mitradana. Seluruh entitas diatas adalah member firm dari RSM International, network kantor akuntan dan konsultan global dengan lebih dari 800 kantor yang tersebar di 120 negara. Melalui keberadaan di dua hub bisnis terbesar di Indonesia, yaitu di Jakarta dan Surabaya, RSM Indonesia diakui sebagai satu dari mitra yang terpercaya dan terpilih oleh berbagai organisasi untuk memberikan jasa di berbagai bidang termasuk audit, pajak, business support, corporate finance, transaction support, governance, internal control, risk management, management consulting.

www.rsm.id